TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kuliah manajemen pelatihan mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan dan menyusun rencana pelatihan serta menerapkan prinsip-prinsip dan kaidah manajemen pelatihan dalam kegiatan penyuluhan pertanian

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
  1. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi pendidikan,pelatihan dan manajemen pelatihan dalam kegiatan penyuluhan pertanian
  2. Mahasiswa dapat menjelaskan kegiatan dalam manajemen pelatihan
  3. Mahasiswa dapat menjelaskan bantuk dan jenis pelatihan dalam kegiatan penyuluhan pertanian

MATERI
  1. Pengertian pendidikan, pelatihan dan manajemen pelatihan
  2. Kegiatan manajemen pelatihan
  3. Macam – macam pelatihan
 
METODA
  1. Kuliah
  2. Curah Pendapat
  3. Kerja Kelompok
  4. Diskusi Pleno

RENCANA PEMBELAJARAN   SESI  I

BAGIAN  A
Topik
            : Pemahaman manajemen pelatihan dengan pendekatan diskrepansi kemampuan kerja dan pelatihan
                        berbasis kompetensi
Metoda        : Kuliah 
Waktu          : 45 menit

BAGIAN  B
Topik            : Diskusi Kelompok
Metoda        : Kerja Kelompok
Waktu          : 45 menit

BAGIAN  C
Topik            : Presentasi Hasil Diskusi 
Waktu          : 45 menit
 

PENGERTIAN MANAJEMEN PELATIHAN
PENDAHULUAN
        Pembangunan pertanian ke depan diarahkan untuk memberikan peran dan partisipasi aktif masyarakat secara proporsional.  Penyuluhan pertanian memiliki peran strategis dalam upaya pemberdayaan masyarakat,karena penyuluhan pertanian bukan saja berperan dalam prakondisi masyarakat agar tahu, mau dan mampu berperan serta dalam pembangunan pertanian, tetapi juga menumbuhkan kemandirian masyarakat yang berbasis pada pembangunan pertanian.
        Pelatihan merupakan salah satu kegiatan penyuluhan dalam rangka memberdayakan masyarakat khususnya untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap petani sebagai sasaran penyuluhan pertanian.  Keberadaan petani yang memiliki sikap, ketrampilan dan pengetahuan yang memadai dalam bidang pertanian, diharapkan dapat mendukung dan berperan serta dalam pembangunan pertanian.  Oleh karena itu pelatihan petani perlu dilaksanakan dan dikembangkan dengan memperhatikan faktor efisiensi, efektivitas dan relevansi.
        Berbeda dengan pendidikan umum yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, pelatihan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.  Pada dasarnya, pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.  Kebutuhan pelatihan pada prinsipnya harus digali dari masyarakat itu sendiri. 
        Pelatihan perlu dirancang sedemikian rupa mengingat pesertanya pada dasarnya adalah orang dewasa, petani atau orang yang berprofesi selain petani yang kegiatannya berkaitan dengan pembangunan pertanian.  Oleh karenanya, maka dalam pelaksanaannya harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran bagi orang dewasa diantaranya bersifat partisipatif, reflektif, dan memberikan umpan balik.

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli yang berkenaan dengan pendidikan dan pelatihan.
  1. Notoadmodjo (1992) pendidikan di dalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang bersangkutan.
  2. Sedang pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus seseorang atau kelompok orang.
  3. Westerman dan Donoghue (1992) memberikan pengertian pelatihan sebagai pengembangan secara sistimatis pola sikap/ pengetahuan/keahlian yang diperlukan oleh seseorang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya secara memadai.
  4. Martoyo (1992) Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang diperlukan oleh suatu instansi atau organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan atau keterampilan pegawai yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau tugas tertentu.
  5. Dalam suatu pelatihan orientasi atau penekanannya pada tugas yang harus dilaksanakan (job orientation), sedangkan pendidikan lebih pada pengembangan kemampuan umum.
  • Pendidikan= bertitik tolah dari transmisi pengetahuan dari generasi ke generasi
  • Pelatihan = pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk melaksanakan kegiatan tertentu

PENGERTIAN PELATIHAN
  1. adalah proses pengisian kesenjangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap seseorang dengan tuntutan pekerjaannya.
  2. pengembangan secara sistimatis pola sikap/pengetahuan/keahlian yang diperlukan oleh seseorang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya secara memadai

CIRI-CIRI POKOK LATIHAN

  1. Latihan adalah suatu proses belajar, pokok perhatiannya adalah manusia à peserta latihan
  2. Latihan bertujuan untuk merubah perilaku seseorang : sikap, pengetahuan dan ketrampilan
  3. Latihan diselenggarakan bagi mereka yang sedang bekerja atau memangku suatu jabatan
  4. Latihan berisi hal-hal yang dibutuhkan oleh seseorang untuk meningkatkan kemampuan
  5. Latihan adalah proses belajar yang dimaksudkan untuk merubah kemampuan kerja seseorang sehingga ia dapat berprestasi lebih baik dalam jabatannya atau tugasnya

PENGERTIAN MANAJEMEN

Menurut James A.F. Stoner
        Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Mary Parker Follet
        Manajemen adalah suatu seni, karena untuk  melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus.


PENGERTIAN MANAJEMEN PELATIHAN
pengelolaan pelatihan yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasinya.

KEGIATAN - KEGIATAN MANAJEMEN PELATIHAN
        Kegiatan-kegiatan dalam manajemen pelatihan meliputi: menetapkan sasaran, perencanaan, pelaksanaan, pengecekan/pengawasan dan pengembangan diklat. Perencanaan adalah menentukan kebutuhan latihan berikut rekomendasinya. Menyusun pola dan program latihan sesuai rekomendasi berikut metode dan sarana latihan. Pelaksanaan adalah menyelenggarakan dan melaksanakan latihan. Pengecekan/pengawasan adalah menilai hasil-hasil dari pelaksanaan latihan yang telah dilakukan serta mengetahui apa-apa yang masih perlu disempurnakan. Penelitian dan pengembangan adalah meneliti dan mengembangkan cara-cara latihan sesuai dengan perkembangan ilmu dan pengalaman agar tercapai produktivitas kerja.

MACAM - MACAM PELATIHAN
        Berbagai jenis diklat (Pendidikan dan latihan) diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pegawai/karyawan untuk penyesuaian tugas yang dipangkunya. Jenis-jenisnya antara lain:

  1. Pendidikan dan pelatihan prajabatan.
  2. Pendidikan dan pelatihan dalam jabatan:
  • pendidikan dan pelatihan struktural;
  • pendidikan dan pelatihan fungsional;
  • pendidikan dan pelatihan teknis.

Pendidikan dan pelatihan dalam jabatan dibagi lagi dalam:
  1. on the Job training pendidikan dilakukan didalam organisasi tempat kerja pegawai dilakukan oleh instansi kepada pegawai dengan tetap bekerja sambil mengikuti pendidikan / pelatihan, bentuk job rotation
  2. off the Job training pendidikan yang dilakukan diluar tempat kerja pegawai.      
      Pendidikan / latihan mengacu pada simulasi pekerjaan yang sebenarnya. Metode ini dapat juga dilakukan didalam kelas dengan seminar, kuliah dengan pemutaran film tentang pendidikan sumber daya manusia.

Terdapat beberapa jenis pelatihan, yaitu:
  1. Kursus Tani : membekali sasaran dengan pengalaman belajar yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah, memenuhi kebutuhan yang sudah dirasakan, membekali pengalaman yang berguna bagi pemecahan masalah atau pemenuhan kebutuhan di masa mendatang yang mungkin belum dirasakan.
  2. Magang  : merupakan bentuk pelatihan/proses belajar dari seorang atau beberapa orang yang dibimbing oleh orang yang lebih berpengalaman. Bagi petani, magang ke petani lain atau perusahaan agribisnis akan memberikan pengalaman baru yang sangat baik, yang dapat memotivasinya untuk berusahatani yang berorientasi agribisnis, lebih baik dan lebih meng-untungkan.
  3. Sekolah  Lapangan  : adalah  sekolah yang berada di lapangan mempunyai peserta dan pemandu lapangan, juga mempunyai kurikulum, tes/ujian dan sertifikat tanda lulus. Contoh sekolah lapangan adalah Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), dengan asas-asasnya: a) sawah sebagai sarana belajar utama, b) cara belajar lewat pengalaman, c) pengkajian agrosistem, d) metode serta bahan yang praktis dan tepat guna, e) kurikulum berdasarkan keterampilan yang dibutuhkan.
  4. P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya): adalah lembaga pendidikan di bidang pertanian dan pedesaan yang dimiliki dan dikelola langsung oleh petani-nelayan baik secara perorangan maupun berkelompok, dan bukan merupakan instansi pemerintah dengan asas demokrasi, swadaya, pengembangan usaha, dan keterpaduan.

KAPAN SESEORANG MEMERLUKAN LATIHAN ?
  1. Bila ia tidak dapat mengerjakan pekerjaan atau tugasnya sehri-hari dengan baik, baik seluruhnya atau sebagian
  2. Bila ia mendapat tambahan tugas baru yang sebagian atau sama sekali asing baginya
  3. Bila ia ditempatkan dalam jabatan baru yang memerlukan pengetahuan, sikap dan ketrampilan baru

KEGIATAN-KEGIATAN MANAJEMEN PELATIHAN :
  1. Menetapkan sasaran
  2. Perencanaan (menentukan kebutuhan latihan, menyususn pola dan program latihan, menentukan metode dan sarana latihan)
  3. Pelaksanaan (menyelenggarakan dan melaksanakan latihan)
  4. Pengecekan/pengawasan (menilai hasil pelaksanaan latihan, mengetahui kegiatan apa yg masih perlu disempurnakan)
  5. Pengembangan diklat (meneliti dan mengembangkan cara-cara latihan sesuai dgn perkembangan ilmu)

PENUGASAN
  1. Kelas dibagi menjadi empat (4)  kelompok
  2. Masing-masing kelompok memilih ketua kelompok.
  3. Ketua kelompok bersama anggotanya mencari literatur tentang jenis-jenis pelatihan (magang, SL, Kursus tani dan P4S). diskusikan tentang  kelemahan dan kelebihan masing-masing jenis latihan !
  4. Diskusikan apa yang dapat anda peroleh
  5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
 

KESIMPULAN

Berbeda dengan pendidikan umum yang diselenggarakan di sekolah-sekolah, pelatihan berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.  Pada dasarnya, pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dari pelatihan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.  Kebutuhan pelatihan pada prinsipnya harus digali dari masyarakat itu sendiri. 

EVALUASI

  1. Jelaskan perbedaan pendidikan dan pelatihan !
  2. Mengapa manajemen pelatihan diperlukan dalam proses pelatihan?
  3. Jelaskan kegiatan-kegiatan manajemen pelatihan !
  4. Sebutkan macam dan jenis kegiatan pelatihan !
TUGAS MANDIRI  :
  1. Cari bentuk-bentuk pelatihan selain 4 pelatihan tersebut di atas !
  2. Cari jenis-jenis pelatihan teknis maupun non teknis !
 

KEPUSTAKAAN
Anonimous. (2001). Penyuluhan Pertanian. Yayasan Pengembangan Sinar Tani.

Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian. (1995). Pedoman Penyusunan Kurikulum Kompetensi Kerja dan Paket Keterampilan. Jakarta: Departemen Pertanian.

Malayu, H. Hasibuan S.P. (2000). Manajemen Sumber daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Nunu Jumena. (2000). Modul Program Latihan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Soebagio, Atmowirio. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta: Ardadizya Jaya.

Stoner, James A.F. Freeman, R. Edward, Gilbert J.R, Daniel R. (1996). Manajemen. Jakarta: P.T. Prenhallindo.